Feb 7, 2015

Mengejar Ikhlas

Benda paling berat dalam dunia , adalah mengamalkan apa yang kita cakap . Mengamalkan apa yang kita suruh orang buat . Berat weh sungguh ! Agaknya itulah mungkin sebabnya diri ini tak rajin lagi menulis , takut lagi untuk menulis . Tapi ini tak boleh dijadikan alasan .


" Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? "
" Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. "
QS. Al-Shaff: 2-3



Medan amal itu berat .
Tapi itu bukan alasan untuk menyembunyikan kebenaran . Tanggungjawab syahadah mesti dan harus diamalkan .

Sebenarnya , dalam diri aku sangat banyak persoalan . Dan ada satu persoalan yang mana aku rasa Allah dah jawab dan inilah permulaan kepada kisah hidup aku dalam dunia Dakwah dan Tarbiyah . Bahasa orang modennya DnT yah ? Takpe itu semua teknikal je . Persoalan apakah itu ?

Hrm biarlah ia menjadi rahsia antara aku dan Tuhan .
Kerna benda itu sangat istimewa .

Cukup aku katakan Allah telah menjawab persoalan itu dan hadiah terbesarnya adalah pabila Dia menarik aku keluar dari lubang jahiliyah kepada Islam yang syumul. Kalaulah kita pernah terjatuh dalam satu lubang yang sangat dalam , yang tidak memungkinkan kita untuk keluar darinya dengan kudrat diri sendiri yang sangat kerdil . Apakah agaknya kita rasa time tu kan ?

Mesti kita sangat menginginkan ada orang yang datang menghulurkan tangan dan menarik kita keluar , kan ?


Begitulah dakwah .
Yang telah menarik kita keluar dari lubang hitam , yang sangat dalam dan menakutkan tu . Jijik , kotor dan hina dengan jahiliyah .


Lalu , mengapa pabila dakwah itu telah memberikan sinar baru dan 'menyelamatkan' kita , lantas kita menepis dakwah tersebut .

Betapa tidak mengenal untung .
Betapa tiada kenal erti bersyukur .
Betapa kurang ajar

" Hey dakwah , tepi lah . Jangan menyusahkan aku !"


Sedangkan dakwah itulah yang menyelamatkan kita dari jurang api neraka ketika kita dulu hampir terjun ke dalamnya . Bukan dakwah yang menyusahkan kita . Tapi kita yang menyusahkan dakwah . Boleh jadi kita yang melambatkan proses naiknya graf Islam tu . 

Lalu kita tidak berterima kasih kepada Tuhan . Kita tak buat kerja dakwah elok-elok . Kita banyak bermalas-malasan , beralasan , menangguh , ahh banyak sungguh wahan-wahan dalam diri .

Sungguh pabila aku katakan tentang amal , dan beratnya pabila kita dah tahu dakwah tu . Tapi tak nak buat dengan sehabis baik seperti para sahabat dan Rasul . Sama jela macam kita langsung tak hargai darah dan air mata para Rasul dan sahabat . Buat penat je Rasulullah dan sahabat dakwah sampai terbunuh , dihina dengan kehinaan yang paling dasyat . Semata-mata nak Islam sampai kat kita ni ha.

Lalu apa balasan kita ?!

Allah..Allah..


tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” (QS. al-Hujurat 49:7)

Tiba-tiba , datang satu perasaan aneh . Benarlah , jalan Dnt ni menjanjikan bahawa segala apa itu tidak penting melainkan ikhlas dan taqwa . Ada seorang adik mutarabbiku , setelah diperjelaskan turun naiknya sejarah Islam , betapa pahitnya saat jatuh tu . Bibirnya menuturkan bicara :

"Akak , jalan yang kita ambil ni .. macam jalan para sahabat la kan ?"

Sebak hatiku dengar. Betapa ikhlasnya soalan yang lahir dari hati adik ni . Ye dik . Jalan ni jela pengakhirannya sangat pasti . Balasannya sangat pasti . Segala yang kita perjuangkan adalah Al -Haq .

Kita harus sedar sesuatu .Dalam jalan ini , tiada istilah senioriti . Tiada istilah siapa yang dulu join gerabak dakwah ni lah amalnya lebih hebat , tidak ! Boleh jadi mereka yang sangat baru itulah yang lebih ikhlas , lebih diterima amalnya . Yang mana mungkin amal kita sendiri masih compang camping . Sudahlah amal sangat sedikit , dengan riaknya lagi . lalu bagaimana mengharapkan Ustaziyatul Alam dapat dibina dengan penyakit-panyakit yang sebegitu ?

Belajarlah nilai qudwah dan islam daripada orang lain . Tidak kira siapakah dia . Seorang pendosa tegar atau tidak . Belajarlah untuk menjadi kuat luar dan dalam . Dakwah ini akan tetap menapis .
Bak kisah Talut dan tenteranya yang ditapis sedikit demi sedikit untuk memastikan siapa yang benar-benar ikhlas je yang mampu bertahan .

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya." (4:125)


No comments:

Post a Comment