Jun 17, 2014

Mak , tolong adik siapkan bekal boleh ?

Bismillah , hari ini aku jawab 4th paper , ada lagi 3 paper menyusul . Hari ni jawab exam yang agak susah .Bila duduk bergelumang dengan buku dan notes , of courselah jiwa rasa meronta ronta nak bebas daripada cengkaman exam . Dan baru-baru ni dikejutkan dengan kematian seorang student Malaysia kat Alex , Misr .
Bukan sekali aku menghadapi dan mendengar benda ni . Even dulu masa nak ambil exam SMA masa umur form 4 , kawan sekolah rendah aku meninggal , excident motor.Itulah kematian pertama orang yang aku kenal , sebaya dengan aku . Even kesan dia melekat sampai sekarang . Dan berapa banyak kawan kawan aku yang ibu atau ayah dorang meninggal waktu nak dekat final. 

Kematian . 
Cliche sangat kan tiap kali ada kematian yang baru je berlaku , mesti kita akan terduduk kejap . 
Diam . Berhenti buat sesuatu . 
Dan pikir .

Macam mana aku nanti ? 
Adakah aku pun mati dalam keadaan baik macam orang ni , atau mati waktu kat tempat yang teruk . Ke aku masuk bilik air ni dah tak keluar-keluar dah ? Ditemui mati dalam keadaan sedang membuang air ?

Siyes , aku selalu fikir .
Dan sampai sekarang walaupun fikiran-fikiran dan anggapan bayangan tu bermain-main dalam kepala kita , hakikatnya kita masih memilih untuk tidak berbuat apa-apa.Sebab tulah rugi nya manusia . Allah kata sifat kita memang diberi peringatan lagi , dan lagi , dan lupa lagi .

Motivasi apa lagi yang paling besar daripada motivasi untuk mati ?Kalaulah kita pernah bercita cita untuk menjadi seorang manusia yang hebat , motivasi dari kematianlah yang menggerakkan kita untuk ke arah tu . Kalau kita bercita-citakan untuk menjadi isteri , anak , suami , ayah , abang atau kakak yang baik ,  motivasi dari kematianlah yang menggerakkan kita untuk ke arah tu . 

Why ? sebab bila kita bersedia untuk mati , insyaAllah kita bersedia juga untuk semua perkara- hatta sekecil2 perkara hingga sebesar2 perkara . Sebab kalau nak mati memang kena bersedia dengan bekal yang betul-betul cukup . 



Katakanlah , kita nak musafir ke satu tempat yang jauh la jugak sampai boleh solat jamak . Mak kita akan siapkan bekal , nasi , mineral water , duit , baju , dan macam-macam lagi benda yang dirasakan penting . Itupun sebenarnya bukanlah lama pun 2-3 hari je tapi bawak bekal macam nak mastautin kat sana dah . Dan satu benda , kita tahu dah nak stay sana berapa lama . So bekal yang kita prepare tu agak-agak je kalau tak cukup boleh beli kat tengah jalan .

Hakikatnya , kematian adalah satu perjalanan jugak . Dari kehidupan yang sekejap kepada kehidupan abadi .  Kita sebenarnya tak mati pun cuma mengalami fasa perubahan alam. Dulu kita dalam alam roh , pergi alam rahim , kemudian alam dunia , then alam barzakh sampai la alam mahsyar . Kita tak mati pun , cuma berubah alam dan pemandangan sekitar je . *Gulp*

Jadinya , kalaulah untuk perjalanan yang panjang ni , dan kompem kita tak akan dapat pulang ke alam sebelumnya , kita siapkan bekal yang cukup-cukup makan ? Bekal ni adalah benda yang kita akan dan pasti guna untuk manfaat kita jugak . Kalaulah bekal amal dan taqwa tu dah tak ada , bekal apa lagi nak guna ? Bekal duit ? Bekal emas ? Sorry la bro tak laku ! Kita hatta boleh je masuk dalam kalangan orang yang muflis tu . Sebab pahala habis bagi kat orang , kita pula tanggung dosa dia .

Kena ingat  , kalaulah kita pernah bercita-cita untuk mati . Mintalah mati tu dalam waktu peak hour . Waktu kemuncak dalam kehidupan kita . Yang mana kita sedang membawa risalah Allah , menyambung tugas-tugas Nabi . Menjalankan kerja dakwah bukan senang . Kalaulah kita claim kita bawak dakwah pastu jamin masuk syurga . Adakah dakwah yang kita buat tu betul2 Allah terima ? Ataupun sekadar menjadi debu di atas batu , yang bila angin datang , fuhh dibawa pergi . Nothing . 
Sedangkan Rasulullah buat dakwah all out kot , sampai selipar berkocak dengan darah . Sampai bergegar Uhud nak timpa penduduk Thaif dek layanan buruk yang diorang bagi kat Rasulullah .

Kita ?

Dan bilalah dikatakan kepada kita tentang baiknya amal , adalah sejauh mana amal kita untuk kembalikan Islam sebagai world order tu . Sejauh mana kita berjuang sebab merindukan kalimah Allah tertegak di muka bumi . Merindukan untuk manusia semuanya tunduk pada sistem Allah , sebagaimana yang Rasulullah dan sahabat buat .

Kita bukanlah pemula atau pengakhir . Kita adalah penyambung kepada rantaian dakwah ni . Sama ada kita terlibat atau tak , dakwah ni akan tetap berjalan dan bersambung . Baton dakwah ni telah disambut dari para penjunjung kalimah Allah . Kalau dalam larian 4x4 pass baton tu , kita berhenti . Maka akan kalahlah pasukan kita . Dan jatuh menjunam !!

Seperti mana dalam al-Quran , Allah menghadiahkan satu perumpaan yang sangat indah dan menyentap hati-hati manusia . 
Kalau kita tengok dalam surah baqarah , ayat 152 :

Karena itu,ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) Ku”

Allah state yang bila manusia ni ingat Dia , Dia sendiri akan ingat kepada kita . Dan ingat ni bukanlah semata -mata ingat ketika ibadah rutin seperti solat dan puasa tapi ingat yang 24 jam sehari semalam . Even dalam keadaan baring , duduk dan berdiri . Ibaratnya setiap kerlipan mata , gerak tangan , hela nafas dan derap langkah tu , adanya Allah dalam hati , menghadirkan rasa Ihsan . Bayangkan nikmat yang sangat besar bila super greatest VVIP , raja segala raja dan pemilik setiap yang ada di langit dan bumi , kenal kita . Ingat kita . Allahu .

Compare dengan surah al Hasyr , ayat 19 :

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. 


Orang-orang yang lupa Allah , lupa pada apa yang Allah suruh dalam Quran , leka dan lalai dengan permainan dunia . Allah tak cakap pun Allah akan lupakan Dia . Tapi Allah kata dia akan lupa pada diri dia sendiri . Apa lagi kerugian dan bala yang paling besar selain kealpaan kita untuk persiapkan bekal untuk diri sendiri ? 

Jadi,adakah kita masih bertangguh - tangguh untuk bekalkan diri dengan bekalan yang secukupnya ?



"Mak , mana bekal adik ? Adik nak tambah !"

No comments:

Post a Comment